Asosiasi Big Data & AI (ABDI) dan Majalah Komite.id menggelar training Big Data Hadoop With Analytics, Transforming Traditional IT Database Admin, Programmers, Analyst to Data Engineer (Scientist). Training dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin (29/7) sampai Rabu (31/7) di Sambara Resto, Jalan Cipete Raya, Jakarta.
Ketua Umum ABDI, Dr. Rudi Rusdiah dalam pembukaan Training Big Data Hadoop, mengatakan bahwa pemanfaatan ekosistem Hadoop Big Data merupakan hal yang tak terhindarkan di era disrupsi teknologi Revolusi Industri 4.0 ini, karena ekosistem Hadoop dapat menghemat investasi besar perusahaan anda yang dahulu menggunakan software dan server Database tradisional seperti Microsoft, Oracle, IBM SQL & RDBMS. Bahkan sekarang Oracle, Microsoft, Amazon AWS, IBM juga menggunakan platform Hadoop, karena Hadoop ekosistem sifatnya Open source via Apache Open Foundation (AOF). Itulah sebabnya training Hadoop oleh ABDI didukung oleh hampir semua vendor antara lain Oracle, Dell IBM, maupun peserta training dari berbagai industri seperti media, ritel, manufakturng, perbankan, fintech bahkan pemerintah, terutama yang memiliki data klien yang besar. Menurut Rudi, ada dua industri atau perusahaan yang memiliki banyak data antara lain Perbankan dan Telekomunikasi.
Kegiatan yang dihadiri oleh 30 peserta ini diawali dengan pemaparan dari pemateri Furqonudin Ramdhani praktisi Big Data yang membahas mengenai teknologi Hadoop dan ekosistem Apache Hadoop, yang merupakan platform sistem untuk storage dan processing secara terdistribusi untuk data raksasa dengan commodity server. Platform Clouds dari Microsoft Azure, Oracle Clouds, AWS, IBM telah memasukan Hadoop dalam portofolio produknya.
“Hadoop adalah sekumpulan software atau software framework dalam ekosistem big data, yang saling bekerja sama untuk menyimpan dan mengolah data, layaknya data warehouse atau data lake”. Selain Furqonuddin, pemateri lainnya adalah Wahyu dari Cloudera dan Ramzi Efendi diwakili oleh Boy Indra Lesmana dari Oracle Indonesia.
Salah satu peserta training, Nia dari Indomaret Group mengaku bahwa perusahaanya belum pernah implementasi teknologi baru (Hadoop), masih menggunakan Database struktural tradisional. Melalui training Big data ini, dia ingin mengetahui sejauh mana penerapan teknologi Hadoop bisa mepercepat proses volume data perusahaan yang berkembang semakin besar dengan biaya investasi ICT yang lebih murah.
Sementara Noval Amar dan Muhamman Taufan dari Fiberstar mengaku akan mencoba mengimplemntasi Hadoop dari teknologi tradisional Small Data ke Big Data. Dia juga ingin mengetahui pengalaman perusahaan yang sudah menggunakan Hadoop. “Harapan saya mengikuti training ini, ingin mengetahui lebih dalam ekosistem dari Hadoop sampai visualisasinya,” kata Taufan.
Training Big Data Hadoop ini sukses. Di akhir training, ABDI menyerahkan sertifikat dan souvenir yang disponsori oleh Oracle Indonesia. Selain itu Si Ying Wong – Assistant Manager Business Relationship SingEx Exhibitions Pte Ltd Singapore juga berkesempatan memberikan presentasi mengenai kegiatan Singapore Fintech Festival 2019 yang akan diselenggarakan di pertengahan November 2019, di mana ABDI dan Komite.ID sebagai mitra partner, sesudah acara DataGovAI 2019 di JCC, Jakarta.
Sekitar November 2019, ABDI akan menggelar 2 event training lainnya: DATA SCIENCE BOOTCAMP (Machine Learning – Deep Learning – AI) dan DATA VISUALIZATION (Communicate your data – Get the insights!) selama 3 hari untuk membangun komunitas serta kompetensi Data Engineer dan Scientist Indonesia.*